“Seni dan Budaya Dayak”
Seni
Budaya,, kata seni dan budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak
dapat terpisahkan, karna pada setiap seni pasti mempunyai kebudayaan yang khas.
Dan
begitu juga sebaliknya, pada setiap kebudayaan pasti mempunyai nilai seni yang
begitu indah dan tidak ternilai harganya.
Seni menurut para ahli :
Ki Hajar Dewantara
Seni adalah hasil dari kehidupan yang bisa mengerakan perasaan seseorang tentang keindahan buat yang melihatnya. Oleh karena itu, perilaku manusia dapat mempengaruhi dalam memperbesar perasaan seni yang indah itu.Aristoteles
Seni adalah tiruan terhadap alam, tetapi sifatnya harus sempurna dan ideal.
Immanuel kant
Seni adalah bentuk yang tampilan dan pengungkapannya tidak pernah melenceng dari kenyataan. Bisa dikatakan juga seni itu adalah tiruan alam.
Pengertian Seni :
Jika kita melihat secara umum, seni adalah segala sesuatu yang menampilkan keindahan dan berhasil membuat orang yang melihatnya terkesan.
Adapun istilah seni berasal dari sansakerta dari kata sani yang mempunyai arti persembahan, pemujaan dan pelayanan yang erat hubungannya dengan suatu upacara keagamaan yang disebut dengan Kesenian.
Ada berbagai macam seni seperti:
a. Seni Rupa
b. Seni Music
c. Seni Tari
d. Seni Teater
e. Seni Sastra
Pengertian Budaya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang dapat berkembang secara bersama pada suatu kelompok orang dengan cara turun-temurun dari suatu generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang sulit dengan meliputi sistem politik dan agama, adat istiadat, pakaian, bahasa, perkakas, karya seni, dan bangunan.
Adapun istilah budaya berasal dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi (akal atau budi) yang bisa diartikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi serta akal manusia.
Pengertian Budaya atau Kebudayaan Menurut para Ahli sebagai berikut :
Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung suatu bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma, ilmu pengetahuan, dan masih banyak yang lainnya.
Edward Burnett Tylor
Budaya adalah keseluruhan dari yang kompleks yang di dalamnya terkandung sebuah kepercayaan, kesenian, moral, pengetahuan, adat-istiadat, hukum, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
Seni Tradisional Suku Dayak.
Kebudayaan suku dayak yang khas membentuk Kesenian yang dimiliki oleh orang dayak di kalimantan yang berupa seni :
a) Seni anyaman
b) Seni tari
c) Seni suara/nyanyian/lagu-lagu khas suku dayak
d) Seni lukis/ukir/tato
e) Seni bunyi
Kalimantan atau yang disebut pulau Dayak, inilah yang di ketahui oleh dimasa penjajah. Dan tidak banyak yang kenal dari dekat oleh sabagian rakyat Indonesia. Hanya banyak dikenal sebagai pulau hutan, yang penuh dengan cerita yang menakutkan dan mengerikan orang. Terutama orang mengira bahwa penduduk di kalimantan itu orang liar, orang biadab, orang yang makan orang , hitam seperti arang, berekor dll.
Pengertian Suku Dayak.
Sebutan kata “Dayak” adalah sebutan yang umum di kalimantan. Kata Dayak menunjukan arti orang gunung atau orang bukit maupun orang udik.
Kalau kita hubungkan sifat orang Dayak pada jaman dahulu, yang terkenal dengan semboyan dalam bahasa dayak mengatakan “Menteng Ureh Mamut” yang barati seorang yang mempunyai kekuatan gagah berani dan tidak kenal menyerah. Sehingga arti kata dayak sendiri diartikan sebagai kata benda yang berarti menurut bahasa Sagen, yaitu “Bakena” atau “Cantik”, “Gagah”.
Dapat disimpulkan kata Dayak dengan arti yang berbeda-beda pendapat, namun tujuan kata “Dayak” diberikan oleh bangsa Belanda (Hardeland) kata tersebut dipergunakan untuk memberikan identitas bagi seluruh penduduk yang mendiami pulau kalimantan. Karna zaman dahulu orang kalimantan belum memiliki nama khusus untuk menyebut kesukuannya tetapi lebih kepada nama aliran sungai.
Asal Usul Suku Dayak.
Menurut sejarah kurang lebih 200 tahun sebelum Kristus terjadilah perpindahan (migrasi) bangsa Melayu (Proto Malayu) atau Melayu Tua yang pertama ke indonesia dari daerah Yunan (China), yang datang secara bergelombang.
Dalam sejarah leluhur dayak ngaju diyakini berasal dari kerajaan yang terletak dilembah pegunungan Yunan bagian selatan, tepatnya di China barat laut berbatasan dengan Vietnam sekarang. Mereka berimigrasi secara besar-besaran dari daratan Asia (Provinsi Yunan, Cina Selatan) sekitar 3000-1500 SM.
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.
Orang Negrito dan Wedda/Weddoid merupakan penduduk paling awal di indonesia (Kalimantan) mereka sudah mendiami kepulauan sejak 1000 S.M. Hal ini didasarkan pada penemuan arkeologi di gua, kelatan, Malaysia.
Bangsa Negrito
Adapun ciri-ciri fisik orang Negrito :
1. Berkulit gelap
2. Berambut keriting
3. Bermata bundar
4. Berhidung lebar
5. Berbibir penuh
6. Ukuran badan yang pendek
Bangsa Wedda/Weddoid
Adapun ciri-ciri fisik orang Wedda/Weddoid
1. Rambut ikal berombak
2. Kulit hitam
3. Berukuran lebih tinggi dari Negrito
4. Mata agak masuk kedalam
Seorang ahli antropologie Kohlbrugge membagi bangsa dayak ini atas dua bagian, yaitu bangsa Dayak berkepa panjang (dolichocephaal) mereka berdiam sepanjang sungai kapuas yang bermuara sebelah barat kota Banjarmasin dan bangsa Dayak berkepala bulat (Brachyoephaal), termasuk didalamnya bangsa Dayak Kayan nama anak dari Kapuas, Dayak daerah kahayan dan Dayak daerah Katingan.
Dapat di simpulkan suku asli kalimantan adalah suku dayak yang merupakan penduduk kalimantan yang sejati meskipun belum ada penyelidikan secara khusus mengenai asal suku dayak. Setelah kedatangan para pendatang (Melayu (proto melayu), Sumatra, Semenanjung Malaka, Bugis, Makasar dan Jawa). Mengakibatkan suku dayak terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan sebagian masuk ke pedalaman dan sebagian nya menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan hulu sungai Kapuas.
Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan datang pada masa dinasti ming tahun 1368-1643. kedatangan bangsa Tionghoang hanya berdagang dan tidak mengakibatkan perpindahan penduduk dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku dayak seperti (piring malawen, belanga/guci, dan peralatan keramik.
“SEKIAN dan TERIMA TENGA”
Comments
Post a Comment